Mendidik Dengan Sepenuh Hati – Aa Tanzil
Berbicara tentang pendidikan sejatinya berbicara tentang “Perubahan”. Perubahan akan sesuatu hal yang memang perlu dan wajib dirubah untuk meningkatkan kualitas sehingga menjadi sesuatu yang berharga dan bermanfaat. Merubah dari yang belum tahu menjadi tahu, yang belum faham menjadi faham, yang belum bisa menjadi bisa , yang belum ahli menjadi ahli, yang belum beradab menjadi beradab, dan seterusnya.
Terlebih lagi yang akan dirubah itu bukan benda biasa tapi benda yang luar biasa yaitu “Manusia”. Manuisa adalah makhluq yang unik dan sempurna dibandingkan makhluq Allah SWT yang lainnya karena manusia dikaruniai amanah yang sangat berharga. Amanah tersebut tidak lain dan tidak bukan yaitu Akal dan Hati. Dua amanah ini akan menjadi bekal manusia diangkat derajatnya (walaupun sedikit) oleh Allah SWT. Sebaliknya, jika manusia tidak memaksimalkan dua amanah tersebut maka dengan otomatis manusia akan dihinakan dan lebih hina dari binatang sekalipun.
Dalam prosesnya, perubahan itu dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama, manusia tersebut dengan sendirinya SADAR akan pentingnya berubah dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya di hadapan Allah SWT. Dan yang kedua, manusia tersebut harus di PAKSA untuk berubah dengan cara yang relatif membuat dirinya tidak nyaman. Sebagai misal dalam bersepeda (karena sedang hits nih sepeda), ada anak yang memang SADAR ingin bisa bersepeda walaupun dia rela jatuh berkali-kali dan akibatnya badannya luka dan lecet-lecet tapi dia tetap bersemangat dan bahkan penuh dengan senyuman dan bahagi untuk bisa menggunakan sepeda. Ada juga anak yang harus di PAKSA untuk bersepeda dengan rayuan yang dilancarkan orang tuanya ataupun dengan bimbingan kesabaran orang tuanya untuk mencapai kebisaan anak tersebut dalam bersepeda. Alhasil, kedua tipe anak tersebut bisa menggunakan sepeda yang menjadi tujuan orang tuanya tentunya dengan kesabaran si pengubah dan yang mau dirubah.
Permisalan diatas menjadi bukti bahwa dalam pendidikan sejatinya memang sedang menunggu perubahan dan dalam proses menunggu perubahan tersebut memerlukan keSADARan dan keterPAKSAan. Perubahan itu niscaya akan terwujud jika setiap elemen pendidikan berfungsi dan difungsikan baik secara SADAR ataupun PAKSAan. Karena sejatinya Pendidikan adalah Perubahan. Alhasil, perubahan tersebut akan terasa enak dan nyaman ketika HATI memang dilibatkan dengan penuh keseriusan. Karena sejatinya mendidik adalah tugas yang melibatkan HATI yang oleh karenanya Orang tua maupun Guru wajib Mendidik dengan Sepenuh Hati. Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat!!!