- Posted on
- Admin
- No Comments
Memahami Pola Pendekatan Rasululloh SAW Dalam Mendidik Generasi Idaman
Rasulullah SAW sebagai seorang nabi dan rasul diperintahkan untuk menyampaikan dan menanamkan tauhid kepada seluruh manusia. Beliau SAW mendidik kurang lebih selama 23 tahun. Materi pembelajaran yang disampaikan bukanlah hanya akidah dan syariat yang diwahyukan melalui Malaikat Jibril berupa al-Quran (teroritis), namun semua aspek dalam kehidupan manusia melalui contoh nyata (praktis). Keselarasan antara teori dan praktek merupakan wujud pembelajaran yang terbaik, sehingga umat Islam meyakininya sebagai sumber hukum kedua setelah al-Quran
Masalah keberhasilan dalam pembelajaran seharusnya mampu membuat umat Islam sadar akan keteladanan Beliau. Sebagai seorang pendidik, Beliau memiliki berbagai macam keunikan dalam mendidik sehingga dapat memperoleh kesuksesan dan menghasilkan generasi yang terbaik sepanjang masa. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam salah satu hadisnya dari Abdullah ibn Mas‟ud, Rasulullah Saw bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah (yang hidup) di zamanku, kemudian orang-orang setelahnya, kemudian orang-orang setelahnya”.6 Hadis lain yang memperkuat adalah, “Seseungguhnya Allah telah mendidikku, dan Ia mendidikku dengan baik, kemudian Ia menyuruhku dengan akhlak-akhlak mulia”
Strategi dan metode yang diterapkan Rasulullah Saw dalam mengajar merupakan sebuah strategi dan metode yang terbaik. Rasulullah SAW sebagai pendidik telah memadukan berbagai macam unsur penting dalam mengajar, diantaranya adalah pandai dalam memilih waktu, tempat, materi, strategi dan metode, pandai dalam memposisikan dirinya dalam mengajar serta melakukan pendekatan ilahi sehingga mampu mempengaruhi berbagai lapisan masyarakat. Sebuah konsep pembelajaran yang ideal hanya dapat ditemukan dalam diri Rasulullah Saw. Sebagaimana firman Allah Swt dalam al-Quran surat al- Ahzab ayat 21 dan al-Jumuah ayat 2.
Nabi Saw telah mengabarkan bahwa diantara salah satu tujuan dari diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Pembelajaran yang Beliau lakukan untuk membersihkan diri mereka dari kebiasaan atau perilaku jahiliyah. Beberapa pola pengajaran yang dilakukan Nabi SAW yang dapat dijadikan acuan adalah :
1.
Bersikap
Tawadhu
·
Nabi SAW melarang para sahabat berdiri untuk
menghormati Beliau
·
Nabi SAW
menyimak bacaan al Qur an para sahabat dengan seksama
·
Nabi SAW
berjalan bersama murid beliau yang sedang berkendaraan
·
Nabi SAW
turun dari hewan tunggangan agar bisa dinaiki muridnya
2.
Memberikan
kesempatan kepada murid untuk berbicara
·
Memberi
kesempatan untuk bertanya
·
Memberi
kesempatan untuk mengkoreksi
·
Memberi
kesempatan untuk menasihati pada sahabat yg lain
3.
Memberikan
respon terhadap kehadiran muridnya
·
Gembira
dengan kehadiran Abu Bakar
·
Kehilangan
dengan ketidakhadiran Abu Hurairah dan Tsabit bin Qois
4.
Selalu
melayani dan memberikan kemudahan
·
Memberikan
kepada sahabat yg belum mampu membaca al Quran dalam sholat
·
Menganjurkan
untuk mempelajari al Qur an yg mudah diingat
·
Memdorong
murid agar terus berusaha meningkatkan kemampuan
5.
Memberikan
respon terhadap ucapan dan perbuatan muridnya
6.
Memuliakan
murid yang memiliki keutamaan
·
Memberi
ucapan selamat kepada Ubay bin Kaab karena keilmuannya
·
Memuji
keindahan bacaan Abu Musa
·
Kagum
terhadap kedermawanan dan sedekah Abu Thalhah
·
Memuji kaum
Salman
·
Memberi
pujian terhadap pertanyaan yang bagus
7.
Marah kepada
orang pandai tetapi kurang paham
8.
Terbuka untuk
selalu diingatkan, dikonfirmasi atau berdiskusi dengan murid Beliau
9.
Menggunakan metode bertanya dalam
pembelajaran
10.
Memilih
istilah yang lebih halus dalam menyebut suatu perbuatan keji/tercela
11.
Menerangkan
sesuatu dengan jelas dari yang global lalu merincinya
·
Beliau
berbicara dengan perlahan
·
Menyampaikan
sesuatu dengan terstruktur
·
Beliau
mengulangi perkataan sampai bisa dimengerti
·
Menjelaskan
sesuatu dengan ilustrasi atau perumpamaan
·
Menerangkan
sesuatu dengan isyarat
·
Memberikan
contoh yang nyata serta memberikan perbandingan
·
Beliau
menjelaskan sesuatu dengan perbuatan
12.
Memberikan
sikap responsif terhadap murid/lawan bicaranya
·
Menghadap/melihat
lawan bicara.
·
Menenangkan murid
yang hadir di hadapannya
·
Menyapa
dengan sebutan atau nama yang baik
·
Menyentuh
secara fisik terhadap murid Beliau SAW
·
Menepuk
bahu/tubuh murid untuk membangun kedekatan atau mengingatkan
·
Selalu
mendekati lawan bicara
13.
Memilih
waktu, tempat atau keadaan yang tepat untuk memulai pembelajaran
Dari beberapa hal yang pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW dalam mendidik murid/para sahabat Beliau dapat dicermati
bahwa apa yang diajarkan bukan hanya sebatas pengetahuan tetapi nilai-nilai
yang tertanam dalam hati dan akal murid yaitu nilai kemuliaan akhlaq dan cahaya
pengetahuan. Sebagai guru atau pendidik, Beliau selalu memberi rasa nyaman,
responsif serta mampu memunculkan optimis di tiap proses pembelajaran. Pada
akhirnya cara/metode yang dipakai oleh Nabi SAW dalam membentuk generasi idaman
bersifat menyeluruh, kontinu dan memberikan perhatian penuh terhadap
nilai-nilai akhlaq mulia.